Jakarta–Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Rico Rizal Budidarmo mengungkapkan pihaknya tengah mengkaji rencana penambahan modal ke beberapa anak usahanya.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat posisi anak usaha dalam menjalankan bisnis untuk beberapa tahun kedepan.
“Idealnya kedepan pertumbuhan anak usaha bisa mendukung pertumbuhan induknya paling tidak tumbuh 20%,” jelas Rico di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.
Rico sendiri tak menampik, sejauh ini kontribusi laba anak usaha ke BNI masih tergolong kecil atau kurang dari 5%. Diharapkan, dengan kuatnya modal anak usaha dalam melakukan ekspansi, kontribusi laba kedepan dapat terus tumbuh “Tepatnya, (kontrbusi) saat ini baru sekitar 2-3%,” jelas Rico.
Sementara itu ditempat yang sama, Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano menyambut positif usaha BNI dalam menambah modal anak usahanya di 2016.
Meski saat ini posisi kecukupan modal BNI syariah masih cukup besar untuk melakukan ekspansi. Kedepan, penambahan modal buat BNI syariah masih harus dilakukan.
“Pertumbuhan kita sendiri 19,8%. Kalau bicara kebutuhan modal 2016 angkanya kita masih oke, estimasi CAR kita 14-15%. Tapi memang 2017 modal perlu ditambah, namun pelaksananaanya bisa saja dilakukan tahun 2016 atau 2017, tergantung induk saja,” jelas Dinno.
Dinno sendiri mengungkapkan, kebutuhan modal BNI syariah tahun 2017 bisa mencapai Rp500 miliar hingga Rp1 triliun. Actionnya bisa dilakukan macam-macam tergantung induk usaha.
“Angka segitu saya pikir bagi Induk usaha tidak besar. Jadi kayaknya tidak mungkin penambahan modal dilakukan lewat mekanisme pasar,” tutupnya. (*) Dwitya Putra