Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengklaim telah menyalurkan kredit sekitar Rp437 triliun selama 68 tahun perseroan berdiri. Sejak kali pertama mengucurkan kredit ke masyarakat yaitu pada tahun 1976, total kredit yang digelontorkan tersebut telah dinikmati oleh hampir 4,5 juta masyarakat Indonesia.
Kredit tersebut berdampak kepada banyak lini industri terutama sektor perumahan. Alhasil sektor lain yang bersinggungan dengan pembiayaan perumahan yang disalurkan Bank BTN ikut terkerek naik. Sebagai agent of development, Bank BTN ikut andil menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Utama Bank BTN Maryono menjelaskan, core business Bank BTN adalah pembiayaan perumahan dan industri turunannya. Menurutnya, hal ini telah dijalankan perseroan sejak tahun 1976. Selama 68 tahun Bank BTN hadir untuk negeri ini dengan memberikan fasilitas pembiayaan perumahaan khususnya masyarakat menengah bawah (MBR) melalui KPR BTN.
Baca juga: Bank BTN Dorong Pengembang Optimalkan Kredit Konstruksi
“Kami bangga telah menjadi bagian dari BUMN di dalam negeri yang ikut mempunyai andil dalam pembangunan ekonomi bangsa,” ujar Maryono dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu, 11 Februari 2018.
Peran Bank BTN dalam mendukung program pemerintah sangatlah besar. Selama mengawal program rumah untuk rakyat tersebut, peran Bank BTN selalu paling signifikan. Walaupun peran itu didistribusikan kepada seluruh bank, porsi Bank BTN selalu mendominasi yang tercatat lebih dari 95 persen. Hal tersebut merupakan bukti nyata Bank BTN untuk memberikan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan papan bagi rakyat.
“Bank BTN sudah menjadi bagian dari bank terkemuka di Indonesia. Saat ini BTN sudah masuk pada urutan ke-6 Bank terbesar di tanah air berdasarkan aset. Kami optimistis dalam waktu dekat BTN akan naik kelas menjadi nomor 5 sebagai bank terbesar di Indonesia,” ucapnya.
Menurut Maryono, pihaknya akan terus membawa Bank BTN lebih baik dan memegang komitmen dalam memberikan dukungan untuk program satu juta rumah yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi. Di usia 68 tahun ini Bank BTN akan menjadi momentum bagaimana perseroan dapat memberikan akses yang cepat dan mudah bagi masyarakat untuk memiliki rumah layak.
Di sisi lain, Bank BTN juga terus berupaya untuk membantu pemerintah dalam mengurangi backlog perumahan, dimana tugas ini juga diemban pihak lain yang terkait dengan pembangunan dan pembiayaan perumahan. “Ini penting dan menjadi tugas kita untuk bersama-sama menyelesaikan masalahkebutuhan rumah rakyat,” paparnya.
Sementara itu di tempat yang sama Menteri BUMN Rini M Soemarno menambahkan Kementerian BUMN sangat mengapresiasi Bank BTN terutama atas kinerja yang positif dan peningkatan pelaksanaan Good Corporate Governance. Dirinya berharap, agar dalam tiga tahun ke depan aset BTN bisa ditingkatkan tiga kali lipat dari posisi saat ini atau diatas Rp500 triliun.
“Karena harus mengejar kebutuhan rumah masyarakat. Semakin besar aset, maka makin besar kredit yang akan dapat disalurkan BTN,” tuturnya.
Masuknya BTN ke era digitalisasi merupakan suatu keharusan dan bisa memanfatkan momen digitalisasi secara maksimal. “Saya bangga Bank BTN telah masuk ke era digitalisasi. Digitalisai adalah keharusan. Bagaimana Bank BTN bisa memanfaatkan era digitalisasi tersebut, itu sudah dibuktikan dengan lahirnya produk inovatif berbasis digital yang diinisiasi BTN,” tutupnya. (*)