6 Cara Simpel Atasi GERD Akibat Pola Makan Berantakan saat Lebaran

6 Cara Simpel Atasi GERD Akibat Pola Makan Berantakan saat Lebaran

Jakarta –  Saat menikmati momen Idulfitri 1446 H, tentunya kita disuguhkan berbagai jenis makanan. Rendang, ketupat dengan opor ayam, semur daging, kue-kue manis, dan makanan lainnya yang berlemak tinggi serta asam mudah ditemui saat momentum Lebaran.

dr. Maya Wardhani, Provider Credentialing & Claim Cashless Medical Advisor Allianz Life Indonesia, mengungkapkan bahwa usai Lebaran banyak orang mengeluhkan rasa tidak nyaman di perut hingga dada dan kerap disertai mual.

Menurutnya, gejala tersebut dikenal sebagai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yaitu penyakit yang berkaitan dengan produksi asam lambung.

“Gejala ini sangat rentan terjadi pasca-lebaran karena perubahan pola makan pasca-berpuasa. Selama berpuasa, kebiasaan makan cenderung teratur, baik dari segi waktu dan jumlah makan, namun saat dan setelah Idulfitri, pola dan menu makan cenderung berantakan,” katanya, dikutip Selasa, 8 April 2025.

Baca juga : Ditanya Soal Iuran Naik, Bos BPJS Kesehatan Bilang Gini

Akibatnya, kata dia, beberapa gejala GERD seperti sensasi terbakar atau nyeri di dada setelah makan, kembung, kesulitan menelan, dan sensasi adanya benjolan di tenggorokan pun muncul serta menimbulkan ketidaknyamanan.

6 Tips Sederhana Mengatasi GERD Secara Mandiri

Untuk meringankan kondisi lambung yang tidak nyaman, dr. Maya menyarankan beberapa tips sederhana berikut yang dapat dilakukan di rumah:

1. Konsumsi makanan dengan kandungan air dan serat tinggi

Pisang, yang memiliki keasaman netral, efektif menetralkan asam lambung. Lidah buaya memiliki sifat antiradang yang dapat mengurangi produksi asam lambung, sedangkan oatmeal merupakan sumber serat yang baik untuk menurunkan kadar asam lambung.

2. Mengonsumsi air putih hangat

Air putih hangat berfungsi mengencerkan asam lambung yang dibutuhkan tubuh untuk memecah dan menyerap nutrisi dari makanan, meredakan gejala nyeri, kembung, serta melancarkan proses pencernaan. 

3. Makan dengan porsi kecil

Menjaga agar konsumsi makanan tidak berlebihan dan seimbang dapat mengurangi peningkatan asam lambung. Selain itu, menjaga berat badan ideal dapat mengurangi penumpukan lemak di area perut yang dapat memberikan tekanan dan memicu GERD.

Baca juga : Sompo Insurance Hadirkan Skema Baru Asuransi Kesehatan UMKM

4. Menghindari makanan dan minuman pemicu produksi asam lambung

Hindari makanan yang berlemak, asam, dan pedas, serta minuman bersoda, kopi, cokelat, dan minuman yang mengandung mint.

5. Menghindari berbaring setelah makan

Berbaring segera setelah makan dapat meningkatkan gejala dispepsia, seperti rasa tidak nyaman di perut, kembung, dan mual. Posisi horizontal dapat memperlambat pergerakan makanan menuju usus, sehingga proses penyerapan nutrisi di usus halus terganggu.

6. Mengonsumsi Antasida

Antasida, sebagai obat over the counter, dapat digunakan untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa tidak nyaman pada perut.

Langkah Selanjutnya dan Anjuran Medis

Hal terpenting ketika perut mulai terasa tidak nyaman adalah untuk tidak langsung panik. Kondisi GERD dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup dan pola makan yang tepat.

Dengan menerapkan langkah pengobatan mandiri di atas, diharapkan konsumsi makanan yang seimbang dan tidak berlebihan dapat menjaga agar kadar asam lambung tidak meningkat dan memperburuk GERD.

Baca juga: Prabowo Gratiskan Cek Kesehatan untuk Warga yang Berulang Tahun, Berlaku Semua Usia

Namun, apabila gejala GERD tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah—misalnya disertai kesulitan bernapas dan nyeri dada—segera konsultasikan dengan dokter atau gunakan pelayanan telekonsultasi online yang tersedia 24 jam, sehingga Anda dapat terhubung dengan dokter spesialis pada saluran pencernaan atau gastroenterologi.

“Beberapa tips di atas diharapkan dapat membantu masyarakat untuk segera pulih dan kembali sehat secara mudah dan cepat. Dengan beberapa tips sederhana tersebut, Allianz Indonesia memiliki kepedulian dan mendukung masyarakat untuk dapat terus beraktivitas dengan tidak lupa memerhatikan kesehatan pencernaan yang merupakan bagian penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh,” tutupnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

Top News

News Update