Jakarta – 482 ribu dosis vaksin produksi Sinopharm dan 6 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac tiba di Indonesia pada Jumat lalu. Vaksin Covid-19 Sinopharm rencananya bakal digunakan untuk Program Vaksinasi Mandiri atau Gotong Royong. Sementara, bulk vaksin Sinovac bakal menambah bahan baku produksi Bio Farma.
“Kedatangan vaksin hari ini merupakan bentuk konsistensi pemerintah dalam mengamankan vaksin dalam bertahap di dalam negeri di tengah situasi negara lain di dunia berlomba-lomba mendapatkan vaksin,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G. Plate pada siaran persnya, 30 April 2021.
Kemudian, vaksin Sinopharm juga sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Pada hari yang sama, BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, efikasi dari Sinopharm sebesar 78%. Vaksin ini bisa diberikan kepada kelompok usia dewasa, mulai 18 tahun hingga lansia dengan dua dosis penyuntikan berjarak 21-28 hari.
“Untuk membentuk antibodi yang memberikan kekebalan untuk melawan virus corona dan mencegah Covid-19, pada orang dewasa di atas 18 tahun dengan pemberian dua dosis pada durasi 21 sampai dengan 28 hari,” ujar Penny.
Penny juga mengatakan, dari aspek keamanan, efek samping yang ditimbulkan dari vaksin Sinopharm bersifat ringan yang berupa bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk. Pemberian izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm juga sudah melalui proses evaluasi BPOM bersama Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan para ahli terkait lainnya. (*) Evan Yulian Philaret