Ia juga menambahkan, pembangunan perumahan sebenarnya memiliki efek berkelanjutan yang sangat besar bagi perekonomian, dan dapat menjadi peran penting pembangunan ekonomi nasional.
“Sebetulnya kalau mau membuat ekonominya sustainable, sehat dan cukup tinggi, disertai daya beli maka strategi pembangunan perumahan menjadi sangat penting,” tambahnya.
Baca juga: BTN Luncurkan KPR Mikro
Adanya gap kebutuhan pembangunan perumahan sendiri harus dapat segera ditanggulangi. Tercatat setiap tahunnya Indonesia mengalami kekurangan pasokan rumah sekitar 400 ribu unit.
“Gap kebutuhan masyarakat kalau setiap tahun butuh 1 juta dan hanya 60 persen yang bisa dipenuhi, maka ada gap sekitar 400 ribu dan ini juga bisa naik,” tandas Sri Mulyani. (*)
Editor: Paulus Yoga