35 Emiten Antre IPO, 8 di Antaranya Beraset Jumbo

35 Emiten Antre IPO, 8 di Antaranya Beraset Jumbo

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencatat bahwa per 21 Juni 2024, terdapat 35 perusahaan yang saat ini antre di pipeline BEI untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan pada periode tersebut juga BEI telah berhasil mencatatkan 25 perusahaan tercatat di BEI dengan perolehan dana yang diraih sebanyak Rp3,95 triliun.

“Sampai dengan 21 Juni 2024 telah tercatat 25 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp3,95 triliun. Hingga saat ini, terdapat 35 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ucap Nyoman dalam keterangannya dikutip, 24 Juni 2024.

Baca juga: Analis Sebut Saham TUGU Masih Menarik, Ini Alasannya

Dari sisi besaran aset, kata Nyoman, terdapat 21 perusahaan dengan aset skala menengah, delapan perusahaan dengan aset skala besar, dan sisanya enam perusahaan dengan aset skala kecil.

Lalu, dengan adanya 35 perusahaan yang antre IPO di BEI, sektor konsumer non-siklikal masih mendominasi pipeline, di mana terdapat 11 perusahaan atau mengisi porsi antrean IPO sebanyak 33,3 persen.

Selanjutnya, diikuti oleh sektor industrial dan sektor teknologi yang masing-masing tercatat sebanyak empat perusahaan, lalu sektor konsumer siklikal dan sektor kesehatan masing-masing sebanyak tiga perusahaan.

Baca juga: Siap IPO, Intra GolfLink Resorts Bidik Dana Segar Rp713 Miliar

Kemudian, terdapat dua perusahaan dari sektor bahan baku, sektor energi, sektor properti, dan sektor transportasi. Sementara, untuk sektor keuangan dan sektor infrastruktur tercatat masing-masing satu perusahaan.

Adapun, untuk pipeline aksi korporasi atau right issue per 21 Juni 2024 telah terdapat 10 perusahaan tercatat yang melakukan penerbitan right issue dengan total nilai Rp30,71 triliun.

Sementara, untuk pipeline obligasi telah diterbitkan 47 emisi dari 31 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp50,3 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News