Market Update

329 Saham Menguat, IHSG Ditutup Naik 0,37 Persen ke Level 7.327

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (12/7) kembali ditutup dengan melanjutkan penguatannya pada zona hijau ke level 7.327,58 atau menguat 0,37 persen dari dibuka pada level 7.300,54.

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 230 saham terkoreksi, 329 saham menguat, dan 239 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 15,62 miliar saham diperdagangkan dengan 1,01 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp12,04 triliun. 

Kemudian, seluruh indeks juga mengalami penguatan, dengan IDX30 naik sebesar 0,56 persen menjadi 458,40, LQ45 mengalami penguatan 0,55 persen menjadi 920,38, SRI-KEHATI naik 0,85 persen menjadi 408,96, dan JII menguat 0,32 persen menjadi 513,96.

Baca juga: Usai IPO, Harga Saham LABS Meroket 34,31 Persen

Sementara itu, mayoritas sektor turut mengalami penguatan, dengan sektor properti menguat 3,19 persen, diikuti sektor infrastruktur naik 1,09 persen.

Lalu, sektor keuangan mengalami peningkatan 0,96 persen. Salah satu sahamnya, yakni PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU) menguat 3,37 persen ke level Rp1.075 per saham. Harga saham TUGU sempat bergerak pada rentang level Rp1.040 – Rp1.110.

Saham TUGU diperdagangkan sebanyak 10,14 juta saham, dengan frekuensi saham dua ribu kali, serta nilai transaksi yang terjadi pada perdagangan hari ini mencapai Rp10,90 miliar.

Selanjutnya, sektor transportasi menguat 0,82 persen, sektor industrial naik 0,72 persen, sektor kesehatan menguat 0,27 persen, dan sektor non-siklikal menguat 0,20 persen.

Sedangkan, sisanya mengalami pelemahan, dengan sektor teknologi melemah 0,54 persen, sektor energi turun 0,53 persen, sektor siklikal melemah 0,36 persen, dan terakhir sektor bahan baku melemah 0,18 persen.

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE), PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), dan PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO).

Baca juga: Tren IPO di Semester I 2024 Menurun, BEI Beberkan Penyebabnya

Sedangkan saham top losers adalah PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA), dan PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA), PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS), dan PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Usai Dilarang Main TikTok, Kini Warga AS Serbu Aplikasi Xiaohongshu

Jakarta – Para pengguna TikTok di Amerika Serikat berbondong-bondong beralih ke aplikasi media sosial asal… Read More

2 hours ago

Bukalapak Masih Punya Sisa Dana IPO Rp9,33 Triliun, Intip Rincian Penggunaannya

Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih memiliki sisa dana hasil penawaran umum perdana saham… Read More

2 hours ago

BI Catat Kredit Perbankan Sepanjang 2024 Tumbuh 10,39 Persen

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di sepanjang 2024 sebesar 10,39 persen secara tahunan… Read More

2 hours ago

Suku Bunga BI Dipangkas, Saham Big Banks Kompak Ngegas

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 Januari 2025 ditutup melesat… Read More

3 hours ago

Panin Dai-ichi Life Bayar Klaim Rp6 Miliar kepada Ahli Waris di Jakarta

Jakarta - Panin Dai-ichi Life membayarkan klaim tutup usia sebesar Rp6 miliar kepada perwakilan ahli… Read More

3 hours ago

Gara-gara Ini, BI Turunkan Proyeksi Ekonomi RI 2025 jadi 4,7-5,5 Persen

Jakarta - Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025. Gubernur… Read More

4 hours ago