Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup terkoreksi ke zona merah pada level 6895,44 atau turun 0,06 persen dari dibuka pada level 6899,39 pada pembukaan perdagangan hari ini (25/8).
Sehingga, Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat secara akumulasi selama sepekan ini 21 hingga 25 Agustus 2023, IHSG mengalami peningkatan 0,52 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 314 saham terkoreksi, 191 saham menguat, dan 247 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 18,15 miliar saham diperdagangkan dengan 996 ribu kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp9,43 triliun.
Baca juga: 3 Sektor Ini Bakal Dongkrak IHSG hingga Akhir Tahun
Kemudian, sebagian besar indeks mengalami penguatan, seperti IDX30 menguat 0,02 persen menjadi 495,63, LQ45 menguat 0,04 persen menjadi 956,72, dan SRI-KEHATI menguat 0,06 persen menjadi 443,71. Sedangkan, JII melemah 0,18 persen menjadi 555,02.
Meski begitu, hanya beberapa sektor yang mengalami penguatan, di antaranya adalah sektor transportasi menguat 1,36 persen, sektor infrastruktur menguat 1,12 persen, sektor bahan baku menguat 0,51 persen, sektor kesehatan menguat 0,22 persen, dan sektor non-siklikal menguat 0,11 persen.
Kemudian, sektor lainnya mengalami pelemahan, diantaranya adalah sektor industrial melemah 0,89 persen, sektor energi melemah 0,85 persen, sektor siklikal melemah 0,66 persen, sektor properti melemah 0,62 persen, sektor teknologi melemah 0,20 persen, dan sektor keuangan melemah 0,13 persen.
Baca juga: Jaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal, OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini Rinciannya
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE), PT Chitose International Tbk (CINT), dan PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT). Sedangkan saham top losers adalah PT Aesler Grup International Tbk (RONY), PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING), dan PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Mitra Pack Tbk (PTMP), PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI). (*)
Editor: Galih Pratama