Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (22/4) kembali ditutup terkoreksi pada level 7.073,82 atau melemah 0,19 persen dari level 7.087,59 pada pembukaan perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 306 saham terkoreksi, 272 saham menguat, dan 205 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 20,01 miliar saham diperdagangkan dengan 1,24 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp11,95 triliun.
Meski begitu, seluruh indeks justru mengalami penguatan, dengan IDX30 menguat 0,14 persen menjadi 467,48, LQ45 menguat 0,12 persen menjadi 921,46, Sri-Kehati menguat 0,31 persen menjadi 413,16, dan JII menguat 0,37 persen menjadi 512,46.
Baca juga: Iran-Israel Memanas, Begini Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia
Selain itu, hampir seluruh sektor mengalami pelemahan yang dipimpin oleh sektor energi melemah 0,69 persen, sektor transportasi melemah 0,63 persen, sektor infrastruktur melemah 0,60 persen, sektor siklikal melemah 0,33 persen, sektor industrial melemah 0,26 persen, dan sektor kesehatan melemah 0,08 persen.
Sementara, sektor lainnya mengalami penguatan yang terlihat dari sektor non-siklikal menguat 0,90 persen, sektor properti menguat 0,79 persen, sektor teknologi menguat 0,30 persen, sektor keuangan menguat 0,16 persen, dan sektor bahan baku menguat 0,10 persen.
Baca juga: Sektor Perbankan Masih Jadi Pendorong Utama IHSG, Ini Buktinya
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT Totalindo Eka Persada (TOPS), dan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).
Sedangkan saham top losers adalah PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI), PT Galva Technologies Tbk (GLVA), dan PT Hillcon Tbk (HILL).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX), PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). (*)
Editor: Galih Pratama