Kuala Lumpur–Tiga orang petinggi Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) meraih gelar dari The Fellowship Of The Malaysian Insurance Institute (FMII) untuk program Senior Route sebagai tenaga profesional di bidang jasa keuangan nonbank, khususnya di Industri Penjaminan.
Mereka adalah Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S Anwar, Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan Nanang Waskito (Almarhum), dan Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Suretyship dan Non Bank Amin Mas’udi. Penyematan gelar diberikan dalam acara wisuda MII di Lanang Kijang, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, 12 Agustus 2017.
Malaysian Insurance Institute (MII) adalah lembaga penyedia pendidikan yang diakui oleh Bank Sentral Malaysia dan asosiasi asuransi Malaysia. Program profesional MII dikembangkan secara komprehensif oleh pakar industri dan pendidikan untuk mencetak tenaga-tenaga yang handal di bidang sektor keuangan.
Usai acara, Diding mengatakan bahwa untuk mendapat gelar tersebut harus membuat legacy bagi industri asuransi. “Peserta terpilih harus menyampaikan paper tentang Ethic Conduct dan Case Study untuk menjadi pembelajaran bagi para peserta pelatihan di MII. Saya mengambil judul Credit Guarantee for SMEs: From Zero to Hero. Judul tersebut menggambarkan bagaimana industri penjaminan memberdayakan UMKM, mengingat UMKM merupakan pelaku ekonomi strategis di Indonesia,” papar Diding.
Ia mengatakan, Perum Jamkrindo sangat konsen dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memajukan kesejahteraan dan kapabilitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sesuai dengan misi dan visi perusahaan dalam meningkatkan perekonomian secara menyeluruh. “Peningkatan kapabilitas dan kualitas SDM insan Jamkrindo sangat penting untuk memujudkan visi dan misi perusahaan sehingga mampu berkompetisi di masa depan,” kata Diding.
Secara berkesinambungan Perum Jamkrindo mempunyai program untuk pelatihan dan pembekalan bagi seluruh insan karyawan baik yang di level bawah maupun hingga top management baik tidak hanya di lembaga pendidikan dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Di antaranya, pelatihan Working Level Council di Korea dan ACSIC Training Program (ATP) di Malaysia.
Menurut Diding, seluruh insan Perum Jamkrindo diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitasnya, sehingga hal ini menjadi motivasi bagi seluruh karyawan Perum Jamkrindo untuk menjadi tenaga yang handal. “SDM Perum Jamkrindo merupakan aset penting yang tak bisa dipisahkan dari bisnis perusahaan yang terus dikembangkan untuk kemajuan perusahaan,” tegas Diding.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan SDM yang ada di Perum Jamkrindo meningkat pesat. Perum Jamkrindo menyiapkan berbagai program mengangkat SDM untuk mengantisipasi dan menyongsong potensi bisnis yang besar ke depannya. Salah satunya adalah penambahan ratusan SDM baru serta memperbaharui layanan Perum Jamkrindo dalam menjaring UMKM, mitra kerja serta masyarakat sehingga misi dan visi perusahaan bisa diwujudkan. (*)