Rudiantara menjelaskan, skema pembiayaan pada satelit baru yang diluncurkan akan memakai skema pembiayaan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), seperti yang diterapkan pada Palapa Ring, namun masih harus menunggu proses tender yang dilakukan tahun ini.
Ia menjelaskan, akan memulai tender satelit HTS pada semester kedua tahun ini, sedangkan penetapan pemenangnya akan dilakukan pada pertengahan 2018. Ia menambahkan, dengan perhitungan diumumkannya penenang tender pada pertengahan 2018, diharapkan satelit ini dapat meluncur sesuai jadwal pada 2021 karena proses pembuatan satelit membutuhkan waktu 30 bulan.
Baca juga: Rudiantara Imbau Perbankan Tingkatkan Teknologi Digital
Rudiantara memperkirakan, biaya yang dibutuhkan satelit HTS akan lebih besar ketimbang satelit komunikasi. “Sebagai perbandingan, apabila satelit komunikasi biasa memiliki harga sekitar USD300 juta, HTS diperkirakan mencapai USD400 juta sampai USD500 juta,” ujar Rudiantara.
Rudiantara berharap, dengan diluncurkannya satelit HTS tersebut akan dapat mendukung jaringan telekomunikasi di daerah-daerah terpencil di nusantara. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk, salah satu pelopor bank digital di Tanah Air,… Read More
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Kamis, 19 Desember… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More
Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More
Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More