Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) menargetkan menjadi pemain utama bisnis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) pada 2020.
Pasar properti yang masih potensial dengan kebutuhan akan perumahan yang masih tinggi serta prospek pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih baik diperkirakan mendorong pertumbuhan sektor properti dan menjadi ceruk bisnis bagi bank.
“Setiap tahun kebutuhan akan rumah bertambah 600-700 ribu sementara kita yang bekerja sama dengan 300 developer hanya bisa menyuplai 400 ribu-500 ribu tiap tahun,” kata Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi di Jakarta, Kamis, 8 Maret 2016.
Untuk mencapainya, menurutnya Perseroan akan meningkatkan market share bisnis KPR pada tiap-tiap pengembang yang bekerja sama dengan Mandiri. Menurutnya saat ini market share Bank Mandiri di portofolio 300 pengembang yang bekerja sama baru di kisaran 5-6%, dan diharapkan meningkat hingga 15-20%.
“Tahun 2020 nanti kita ingin jadi number one player di properti, saat ini baru Rp30,5 triliun jadi tujuannya nanti kita bisa mencapai Rp80 triliun kemudian Rp100 triliun dan sebagainya, ini akan berkembang dengan kerja sama dengan pengembang dan agen properti,” kata Hery.
Bank Mandiri mengajak para pengembang untuk bekerjasama menawarkan program-program promosi yang menarik nasabah, serta kembali menyisir nasabah existing yang sudah dimiliki untuk mengambil KPR di Mandiri. Pada 2016, Bank Mandiri berharap menargetkan pertumbuhan di atas 5% dari penyaluran KPR tahun lalu yang mencapai Rp30,5 triliun. (*)
Editor: Paulus Yoga