Selain karena melambatnya perekonomian, terang Arif, tidak tercapainya target pendapatan 2016 ini, juga dikarenakan menurunnya harga di sektor batubara. Di tahun ini, kata Arif, Surveyor Indonesia ditargetkan memperoleh pendapatan mencapai Rp1 triliun.
“Secara volume pekerjaan, kami naik dua kali lipat. Namun, karena harga turun, secara revenue-nya tidak terlalu naik signifikan,” jelas dia.
Di tahun ini, jelas Arif, untuk mendukung program pembangunan infrastruktur pemerintah, Surveyor Indonesia juga berperan sebagai pengamat independen dalam proyek pembangunan palapa ring barat. Surveyor Indonesia berharap pada tahun depan, pihaknya juga dapat menjadi pengamat independen pada pembangunan palapa ring timur. (*) Gina Maftuhah
(Baca juga: Investasi IT Mandiri Capai USD120 Juta)
Editor: Paulus Yoga