Menurutnya, total dana yang tersimpan di perusahaan dana pensiun mencapai Rp217 triliun sampai akhir 2016. Jika 20% dana tersebut masuk ke pasar modal, maka pasar modal yang sekarang akan semakin kebanjiran likuiditas.
Untuk itu, BEI memerlukan banyak jumlah saham baru yang nilainya mencapai Rp100 triliun. Masih menurut Tito, saham-saham baru tersebut bisa didapatkan dari penerbitan saham baru atau dengan cara lainnya. Sampai saat ini, dirinya masih melakukan sosialisasi kepada banyak perusahaan untuk bisa mencari pendanaan dari pasar modal dengan melakukan Initial Public Offering (IPO).
“Jadi, kunci kesuksesan bursa tahun depan adalah kalau bisa ada 40 emiten saham baru yang masuk ke bursa. Kami akan bantu cetak saham tersebut. Karena selain kebutuhan perusahaan dana pensiun yang mencapai Rp54 triliun, perusahaan asuransi juga perlu Rp25 triliun, dan aset manajemen yang memerlukan Rp15 triliun,” tambahnya. (*) Indra Haryono
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More