Bank Mandiri masih akan memupuk pencadangan. Ria Martati
Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan laba yang konservatif tahun depan. Perseroan mematok acuan laba setelah pajak di kisaran 3%-5%.
Pasalnya, peningkatan Non Performing Loan (NPL) diperkirakan masih akan berlanjut sehingga Bank Mandiri masih akan mempertebal cadangan kerugiannya.
“konservatif karena untuk cadangan NPL yang kemarin naik 1,9% jadi 2,2% di Juni, dan melihat kondisi ekonomi kemungkinan masih akan naik,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin di hadapan Komisi XI DPR RI, Selasa, 8 September 2015.
Seperti diketahui, semester pertama ini NPL gross Mandiri tercatat 2,43% naik dibanding Juni tahun lalu yang 2,23%. Sementara secara nett, rasio kredit bermasalah Bank Mandiri pada semester I-2015 sebesar 1,01%, meningkat dari periode sama 2014 yang masih sebesar 0,81%. Bank Mandiri mencatat setiap kuartal terjadi penurunan coverage ratio sekitar 20 basis poin, dan hingga akhir tahun diperkirakan akan terus tergerus karena tren NPL yang juga diperkirakan akan naik.
Tahun ini pun, Bank Mandiri mematok pertumbuhan laba single digit atau hanya menjadi sekitar Rp20 triliun tak banyak bergerak dari perolehan labanya tahun lalu yang mencapai Rp19,9 triliun.
Perolehan laba Bank Mandiri sepanjang semester pertama ini pun menunjukkan tren melambat. Pada triwulan pertama, laba Bank Mandiri tercatat Rp5,1 triliun atau tumbuh 4,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara per Juni lalu, laba yang dikantongi Mandiri Rp9,9 triliun sepanjang semester pertama 2015. Angka itu naik tipis 3,5% dibanding Juni tahun lalu. (*)