Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan terus berupaya meningkatkan peran industri keuangan nonbank (IKNB) sebagai alternatif sumber pendanaan dalam membiayai kegiatan produktif perekonomian nasional. Terutama pada sektor industri kreatif, UMKM, sektor infrastruktur, dan usaha rintisan/ startup.
“Kegiatan-kegiatan yang dapat membangun ekosistem perekonomian tentu akan selalu kita selenggarakan secara berkelanjutan,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK, Firdaus Djaelani di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2017.
Tercatat total aset IKNB pada tahun 2016, sebesar Rp1.919,51 triliun atau naik sebesar 25,3 persen dari Rp1.531,67 triliun pada tahun 2014. “Aset IKNB ini sejak tahun 2014 sampai dengan 2016 mengalami pertumbuhan yang cukup baik naik hingga 25%,” ujar Firdaus.
Adapun model bisnis perusahaan jasa keuangan yang tergolong IKNB terbagi menjadi dua. Ada yang melakukan pengelolaan risiko dengan menerima premi/iuran/imbal jasa penjaminan yang selanjutnya diinvestasikan untuk memenuhi kewajibannya, seperti Asuransi, Dana Pensiun, dan Perusahaan Penjaminan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More