Jakarta – Pada 31 Desember 2020, pemerintah Indonesia telah menerima tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 1,8 juta dosis. Vaksin-vaksin ini merupakan penerimaan tahap kedua setelah sebelumnya 1,2 juta vaksin Sinovac diterima. Penerimaan ini menambah ketersediaan vaksin bentuk jadi asal Sinovac menjadi 3 juta dosis.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang hadir dalam penjemputan vaksin, mengungkapkan bahwa Presiden menugaskan pemerintah untuk terus bekerja keras selama liburan tahun baru. Tujuannya agar vaksinasi nasional bisa berjalan sebaik-baiknya melayani seluruh masyarakat.
“Hari ini kita menyaksikan kedatangan tahap ke-2 vaksin Sinovac ke Indonesia. Insya Allah dengan do’a seluruh rakyat Indonesia, kami harapkan sebelum rakyat Indonesia kembali masuk bekerja di bulan Januari vaksin ini sudah bisa kami distribusikan ke 34 Provinsi di seluruh Indonesia untuk kita bisa memulai program vaksinasi bagi para tenaga kesehatan kita,” ujar Budi seperti dikutip Sabtu, 2 Januari 2020.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi untuk mengamankan vaksin suplai dari berbagai sumber. Ke depan, ia mengungkapkan akan terus melakukan komunikasi dengan produsen vaksin Pfizer (dan BioNTech) yang berasal dari Amerika Serikat dan Jerman.
Sebelum digunakan, semua vaksin yang disetujui dan dihadirkan pemerintah menjalani proses evaluasi sesuai standar WHO dan internasional untuk mendapatkan izin penggunaan dari Badan POM, serta rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia. Tujuannya agar vaksin aman sebelum didistribusikan pada masyarakat. (*) Evan Yulian Philaret