Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (26/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) teruskan penguatan dengan dibuka pada zona hijau ke level 6.935 atau menguat 0,25%.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 544 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp252 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 87 saham terkoreksi, sebanyak 170 saham menguat dan sebanyak 256 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini diproyeksi bergerak mixed dalam rentang 6.885 hingga 6.945.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Efek Suku Bunga BI Ditahan
Dirinya menyatakan bahwa, sentimen dari tanah air terkait dengan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%, suku bunga pada level tersebut telah berjalan selama tujuh bulan beruntun.
“Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini bertujuan menjaga tingkat inflasi nasional. Seperti diketahui, tingkat inflasi tahunan di Indonesia turun ke level terendah dalam 14 bulan terakhir di level 3,52% pada bulan Juni 2023,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 26 Juli 2023.
Sedangkan, dari mancanegara, perhitungan awal data S&P Global PMI Manufaktur di Amerika Serikat (AS) naik ke level 49 pada Juli 2023 dari level terendah dalam enam bulan terakhir sebesar 46,3 pada bulan sebelumnya, serta lebih baik dari perkiraan pasar di level 46,2.
Adapun dari sisi Asia, tingkat inflasi tahunan di Singapura turun menjadi 4,5% pada Juni 2023 dari 5,1% pada bulan sebelumnya dan hampir mendekati perkiraan pasar sebesar 4,55%. Namun, secara tahunan inflasi inti di Singapura juga tercatat melandai sebesar 4,20% dari periode Mei 2023 sebesar 4,7%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra