Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (5/9) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.698,11 atau menguat 0,33 persen dari level 7.672,89.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 220,18 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 17 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp269,81 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 56 saham terkoreksi, sebanyak 170 saham menguat dan sebanyak 243 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Mengenal Single Stock Futures, Produk Derivatif yang Bakal Diluncurkan BEI
Sebelumnya, Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan bahwa, pergerakan IHSG secara teknikal hari ini masih berpotensi rebound terbatas setelah data JOLTS Job Opening US bulan Juli turun di bawah estimasi.
“Dengan level support IHSG 7.600-7.620 dan level resistance IHSG 7.700-7.720,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 5 September 2024.
Indeks-indeks Wall Street mayoritas melemah pada perdagangan kemarin (4/9), terlihat dari Indeks S&P 500 turun 0,16 persen menjadi 5.520,07 dan Nasdaq Composite merosot 0,3 persen ke 17.084,30. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,09 persen menjadi 40.974,97.
Baca juga: Permudah Investor Pilih Saham Profit, BEI dan Infovesta Luncurkan IDX-Infovesta Multi-Factor 28
Di sisi lain, pasar saham Asia-Pasifik kompak melemah, pada perdagangan kemarin, dengan Nikkei 225 Jepang turun 4,24 persen dan Topix turun 3,65 persen. Hal itu dipicu oleh saham teknologi Amerika Serikat (AS) melihat aksi jual, sementara data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran resesi.
Adapun, Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 3,15 persen, Kosdaq turun 3,76 persen, lalu S&P/ASX 200 Australia turun 1,88 persen, Hang Seng Hong Kong turun 1,10 persen, dan Taiex Taiwan anjlok 4,52 persen. (*)
Editor: Galih Pratama