Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (2/7) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik ke level 7.161,57 atau menguat 0,31 persen dari level 7.139,62.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 112,56 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 13 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp180,98 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 84 saham terkoreksi, sebanyak 146 saham menguat dan sebanyak 230 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Intip 4 Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat perdagangan IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan mengalami pelemahan dalam rentang level 6.980 hingga 7.050.
“Pada perdagangan Senin (1/7), IHSG ditutup naik 1,08 persen atau plus 76,04 poin di level 7.139. IHSG hari ini (2/7) diprediksi melemah dalam range 7.050-7.170,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 2 Juli 2024.
Ia menuturkan, penguatan IHSG dipicu oleh kenaikan saham big caps, serta berdampingan dengan data ekonomi domestik yang cenderung melemah.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi tahunan pada Juni 2024 sebesar 2,51 persen, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 2,84 persen, angka inflasi tersebut merupakan yang terendah sejak September 2023.
Baca juga: Duh! Setelah Morgan Stanley, HSBC Juga Pangkas Peringkat Pasar Saham RI
Adapun secara bulanan, terjadi deflasi pada Juni 2024 sebesar 0,08 persen, mengikuti deflasi pada Mei 2024 sebesar 0,03 persen, deflasi tersebut menggambarkan lemahnya daya beli yang juga tercermin dari terkoreksinya Indeks PMI Manufaktur di periode yang sama.
Selain itu, aktivitas pabrik dan jumlah permintaan terkoreksi di tengah era suku bunga tinggi. Bank Indonesia (BI) menargetkan inflasi tahunan pada 2024 berada pada kisaran 1,5 hingga 3,5 persen. (*)
Editor: Galih Pratama