Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/8) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi pada zona merah ke level 6881,99 atau turun 0,27 persen dari level 6899,83 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 417 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp538 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 128 saham terkoreksi, sebanyak 126 saham menguat dan sebanyak 277 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Akan Bergerak Stabil di Tahun Politik, Begini Proyeksinya
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini diproyeksi bergerak mixed dalam rentang 6.880 hingga 6.915.
“Pada perdagangan Rabu (16/8) IHSG ditutup melemah 0,21 persen atau minus 14,56 poin di level 6.900,540. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.880–6.915,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 18 Agustus 2023.
Ratih menjelaskan, sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini dari dalam negeri terkait dengan BPS yang melaporkan bahwa Indonesia telah mengimpor beras selain beras khusus sebanyak 1,17 juta ton sejak Januari hingga Juli 2023, dimana untuk impor utamanya berasal dari Thailand sebesar 46,33 persen dan Vietnam sebesar 50,56 persen.
“Jika termasuk beras khusus, impor beras secara keseluruhan mencapai 1,33 juta ton, nilainya mencapai USD715,9 juta atau setara sekitar Rp10,95 triliun. Pemerintah melalui Perum Bulog tengah mempercepat realisasi impor beras guna mengantisipasi dampak fenomena El Nino,” imbuhnya.
Sedangkan dari mancanegara, IHSG akan dipengaruhi oleh risalah FOMC The Fed pada Juli 2023 yang mengisyaratkan kebijakan moneter kontraktif dapat berlanjut di tengah angka inflasi yang masih di atas target dengan potensi kenaikan suku bunga 25 bps pada FOMC September mendatang.
Baca juga: 3 Sektor Ini Bakal Dongkrak IHSG hingga Akhir Tahun
Sementara itu, kawasan Eropa mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar EUR23 miliar pada Juni 2023, membaik jika dibandingkan dengan defisit EUR27,1 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya dan melebihi ekspektasi pasar sebesar EUR18,3 miliar.
Adapun dari sisi Asia, investasi di pasar ekuitas Jepang oleh investor asing tercatat meningkat menjadi sebesar JPY227,20 miliar dalam sepekan yang berakhir pada 12 Agustus 2023. (*)
Editor: Galih Pratama