Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku tengah mendorong bisnis uang elektronik (e-money) di tahun ini. Pasalnya, perseroan berencana akan melakukan kerja sama co-branding e-money dengan 12 bank yang akan dilaksanakan di tahun 2019.
SVP Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi di Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019 mengatakan, dari 12 bank yang akan melakukan kerja sama co-branding e-money, beberapa diantaranya merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Bank Mandiri sendiri telah menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) untuk melayani kebutuhan isi ulang atau top up pemegang kartu e-money. Bukan hanya sebagai agen isi ulang, Pos Indonesia dalam waktu dekat juga akan melakukan kerjasama co-branding e-money dengan Bank Mandiri.
Baca juga: Transaksi E-Money Mandiri Capai Rp13,4 Triliun
“Kami akan kerjasama dalam waktu dekat, mungkin bulan ini,” tambah SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri, Jasmin.
Asal tahu saja, hingga Desember 2018, perseroan telah menerbitkan sebanyak 16,4 juta kartu dengan akseptansi Mandiri e-money di lebih dari 45 ribu merchant dan 60 ribu lokasi top up. Dari jumlah tersebut, frekuensi transaksi Mandiri e-money pada Januari-Desember 2018 mencapai 1,1 miliar dengan nominal transaksi Rp13,4 triliun.
Adapun frekuensi transaksi terbesar terjadi di sektor transportasi yang mencapai 94 persen, terutama jalan tol seperti ruas tol Trans Jawa, tol Bali Mandara, ruas tol Medan-Kualanamu serta ruas tol Ujungpandang Seksi 1 dan 2. (*)