Jakarta – Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus memperkuat Peta Peluang Investasi (PPI) dengan fokus menawarkan 47 proyek investasi kepada investor, dengan total investasi yang mencapai sebesar Rp157 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, dari total 47 proyek investasi yang ditawarkan, sebanyak 10 proyek investasi sudah diminati investor. Dan saat ini, kata Bahlil, pemerintah tengah melakukan tahap negosiasi kepada investor untuk 17 proyek investasi.
“Tahun ini kita mengerjakan penambahan terhadap penambahan PPI. 47 proyek dengan total nilai investasinya Rp157 triliun dan dari 47 itu sudah laku 10, sudah ditahap negosiasi lagi ada sekitar 17 proyek (dari 47 proyek),” ujar Bahlil di Jakarta, 8 Agustus 2022.
Selama ini, lanjut dia, Indonesia dalam melakukan investasi tidak memiliki tujuan yang jelas terkait hal yang akan diinvestasikan. Namun, dalam PPI 2022, Bahlil menyebut investasi yang dilakukan telah semi feasibility study (FS).
“Jadi sekarang sudah semi FS (Feasibility Study) kita tawarkan kepada investor, katakanlah dia mau membangun smelter bikin di prov Sulteng, sudah ada kawasan industrinya, izinnya begini, sekian lama bangun industrinya, sekian lama break event pointnya, lebih terukur dan sudah mulai dikerjakan, kemarin sudah peluncuran,” tambah Bahlil.
Adapun sektor yang disasar oleh PPI 2022 adalah sektor green energy dan industri ramah lingkungan, dikarenakan pada sektor hilirisasi dunia memiliki peluang yang cukup baik jika memenuhi 3 komitmen global.
“Karena ke depan hilirisasi di dunia itu produknya laku, kalau dia memenuhi tiga komitmen global energi baru terbarukan, kawasan industri yang ramah lingkungan, dan bagaimana memberdayakan masyarakat lokal,” imbuhnya.
Diketahui, negara-negara yang menjadi proyek industri PPI 2022 diantaranya wilayah Eropa, Korea Selatan, Taiwan, China, dan lainnya. (*) Khoirifa.