Jakarta – Pada awal pemerintahan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Jokowi menyebut akan membuat terobosan baru berupa pengadaan tol laut bagi kapal yang melintas di perairan Indonesia.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku, pemerintah telah memiliki 13 rute yang sedang dirampungkan hingga saat ini. Dirinya juga menyebut adanya tol laut ini akan berdampak pada harga pengiriman pangan.
“Saat ini sudah 13 lintasan yang dikerjakan BUMN dan swasta dan sudah berhasil mengurangi disparitas 20-40 persen,” ungkap Budi pada konferensi pers Capaian Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK dengan tema Pembangunan Ekonomi Baru dan Peningkatan Produktifitas untuk Menunjang Pemerataan di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2017.
Baca juga: Pemerintah Berkomitmen Jaga Stabilitas Harga Pangan
Budi menjelaskan, pada program tol laut tersebut ketiga belas rute tersebut akan menyinggahi sebanyak 41 pelabuhan di Indonesia. Budi juga menyebut, adanya tol laut ini juga berdampak pada masyarakat bagian timur Indonesia dimana terbukanya pasar perdagangan lebih luas. “Hal yang sedang kami upayakan bagaimana Indonesia timur diberikan stimulus trade follow the ship buat buka ruang,” tambahnya.
Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sendiri telah menganggarkan dana Rp380 miliar untuk program tol laut pada tahun anggaran 2017. Dana tersebut di antaranya Rp220 miliar untuk membiayai enam trayek yang dioperasikan Pelni, sedangkan Rp160 miliar untuk membiayai lima trayek baru. (*)
Editor: Paulus Yoga