Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepertinya masih betah dilevel Rp15.000 an per dolar AS. Bahkan, laju rupiah semakin tertekan pada perdagangan hari ini (4/10) yang dibuka melemah 45 poin atau 0,30 persen ke level Rp15.120 per dolar AS.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan, dolar index yang menguat terhadap beberapa mata uang kuat utama dunia lainnya, telah memicu pelemahan rupiah. Pada perdagangan hari ini, pergerakan rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS lantaran faktor global.
Berdasarkan data Bloomberg, setelah dibuka melemah 45 poin atau 0,30 persen ke level Rp15.120 per dolar AS, rupiah tambah tertekan 75 poin atau 0,50 persen ke level Rp15.150 per dolar AS pada pukul 08.48 WIB hari ini. Kemudian, pada pukul 09.21 WIB rupiah melemah lebih dalam hingga 85 poin atau 0,56 persen ke level Rp15.160 per dolar AS.
“Dolar indeks naik rupiah diperkirakan bergerak melemah. Dolar indeks diperkirakan bergerak menguat ke level 95.7-96.0 terhadap beberapa mata uang kuat utama dunia lainya. Rupiah diperkirakan melemah seiring penguatan indeks dolar tersebut,” ujar Ahmad dalam risetnya si Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.
Menurutnya, penguatan dolar AS didorong oleh data tenaga kerja di AS yang membaik. Tercatat, penyerapan tenaga kerja di sektor swasta AS naik menjadi 230 ribu orang di September lebih tinggi dibandingkan Agustus yang sebesar 168 ribu. Angka tersebut juga lebih tinggi dari ekspektasi ekonom sebesar 185 ribu atau tertinggi sejak Februari lalu.
“Euro masih mengalami pelemahan terhadap dolar seiring pernyataan sejumlah politisi di Italia untuk mendorong Italia keluar dari Euro untuk memperbaiki kondisi ekonomi negara tersebut. Harga minyak yang kembali naik ke level US$76/barel kemungkinan juga turut membebani rupiah hari ini,” ucapnya. (*)