Jakarta– PT Pegadaian (Persero) (Pegadaian) terus melakukan transformasi perusahaan dalam upaya menjadi financial company diusianya ke 117 pada tahun ini melalui strategi G-5Star Generation, ditandai dengan peluncuran Pegadaian Digital Service (PDS) untuk memperbesar target pasarnya hingga ke generasi milenial.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan transformasi perusahaan saat ini sudah memasuki tahap dreaming untuk menjadi financial company, setelah melalui tahapan diagnosis.
“Dan kami sedang menyiapkan semua prosesnya (4D), dari mulai squad organization dan project management, selanjutnya masuk ke tahapan design dan deliver sehingga dapat melantai di bursa pada 2020,” kata Sunarso di acara puncak HUT Pegadaian ke 117, di Jakarta Minggu, 1 April 2018.
Dalam rangkaian puncak acara HUT ke 117, Pegadaian meluncurkan PDS dan menggelar aksi sosial Zumba Peduli yang disumbangkan berdasarkan banyaknya kalori yang dihasilkan dari 6000 peserta dengan total nilai Rp2,7 miliar, dan hasilnya disumbangkan untuk 59 wilayah di Indonesia. Termasuk untuk membangun sekolah bagi anak-anak pemulung di Bantar Gebang senilai Rp500 juta.
“Kami juga melakukan program Pegadaian Bersih-bersih, dari mulai Bersih-bersih Administrasi, Bersih-bersih Hati, dan Bersih-bersih Lingkungan sebagai bentuk kepedulian sosial Pegadaian,” tambahnya.
Dengan strategi G-5Star Generation, Sunarso optimis, jumlah nasabah yang berusia produktif akan terus meningkat. Karena saat ini saja sekitar 68% nasabah Pegadaian rata-rata usianya di bawah 45 tahun, sehingga perseroan akan terus melakukan peningkatan kualitas layanan digital dan memperbanyak jaringan agen, serta gadai tanah syariah, dan layanan berbasis financial technology.
Baca juga: Rayakan Hari Jadi ke-117 Tahun, Pegadaian Gelar Literation Fair 2018
Sunarso yang baru sekitar 5 bulan memimpin Pegadaian menjelaskan bahwa goal-nya menciptakan values company dengan strategi G-5Star Generation yang merupakan program transformasi yang mulai dilakukan di perusahaan. Dengan 5G’s ini perseroan akan menumbuhkan bisnis yang ada sekarang (Grow Core), menangkap peluang baru (Grab New), mengembangkan talent internal (Groom Talent), menciptakan teknologi generasi terkini (Gen-Z Tech) dan membangun budaya yang kuat (Great Culture).
Menurut Sunarso, investasi Pegadaian pada tahun ini cukup agresif dengan Capex Rp1,2 triliun. “Kami akan lari jarak jauh, oleh sebab itu Capex yang kami sediakan cukup besar karena kami akan going global. Dari mulai mengoperasionalkan Pegadaian Digital Services, dan agresif mengajak kerjasama agen serta memperluas produk layanan. Akhirnya Pegadaian akan memiliki jasa gadai, fidusia dan fintech (financial company).” Kata Sunarso.
Direktur Produk Haryanto Widodo menjelaskan untuk memperluas agen pergadaian caranya dengan menggandeng badan usaha yang sudah melakukan kerjasama dengan Pegadaian dan didukung dengan penggunaan teknologi informasi.
Dia menambahkan Pegadaian akan terus mendigitalisasi business process, meningkatkan kenyamanan layanan di outlet, revitalisasi gudang dan logistik, serta pelayanan prima kepada nasabah.
“Selain itu juga menambah produk baru, gadai tanpa bunga yang besaran pinjaman maksimal Rp500.000 dengan tenor dua bulan dan ditargetkan satu juta nasabah,” tutup Haryanto.(*)