Jakarta – Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) mencatat jumlah uang elektronik yang beredar dari 4 Bank anggota Himbara (Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI) hingga bulan Juni 2018 mencapai 103,7 juta kartu, atau naik 92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 54,08 juta kartu.
Sekretaris Himbara, Budi Satria menyebut jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan sinergi yang dilakukan bank plat merah dengan beberapa perusahaan lain guna menggencarkan gerakan non-tunai.
“Kini masyarakat makin merasakan manfaatnya menggunakan uang elektronik untuk mendukung kegiatan transaksi mereka karena lebih aman, efisien dan mudah,” kata Budi di Hotel Borobudur Jakarta, Senin 13 Agustus 2018.
Tak hanya itu, jumlah kepemilikan uang elektronik tersebut terus bertambah seiring juga dengan nominal transaksi menembus Rp 9,4 triliun. Angka tersebut melejit lebih dari 240 Persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp2,7 triliun.
Baca juga: BI Naikkan Batas Maksimum Uang Elektronik Unregistered Jadi Rp2 Juta
“Frekuensi penggunaan juga melesat lebih dari 3 kali lipat dalam setahun terakhir, atau mencapai 761 juta kali penggunaan, karena makin banyaknya merchant atau mitra yang menerima uang elektronik sebagai alat pembayaran nontunai,” kata Budi.
Transaksi uang elektronik dari Himbara juga didukung oleh Electronic Data Capture (EDC) Link yang memudahkan top up uang elektronik bagi nasabah yang menggunakan uang elektronik dari Bank yang terhimpun dalam Himbara yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI dan Bank BTN. Adapun jumlah EDC Link saat ini mencapai sekitar 35.000 unit dan akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai sekitar 200.000 unit.(*)