Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakin indeks tingkat literasi keuangan di sektor pasar modal dapat mencapai angka double digit pada survei yang akan dilakukan pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan masifnya otoritas untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pasar modal.
“Lumayan saya kira peningkatan, kalau lewat dari single digit sih bagus banget. Ada peluang lewat single digit lah karena kalau sudah hampir 5% udah tinggi susah tinggi lagi tapi kalau kita agresif bisa,” kata Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sardjito di Jakarta, Kamis 18 Oktober 2018.
Dirinya mengaku saat ini masih terdapat beberapa tantangan untuk dapat meningkatkan angka literasi maupun inklusi keuangan nasional khususnya pasar modal. Pada era digital saat ini, regulator juga berupaya untuk dapat masuk ke segmen komunitas guna terus mengedukasi masyarakat.
Baca juga: Kaum Milenial Mendominasi Pasar Modal
“Tantangan gak gampang edukasi, terutama milenial gak gampang karena mereka punya persepsi sendiri. Namun kita juga bisa edukasi ke media sosial dan beberapa opsi pilihan milenial juga banyak jadi edukasi kita,” tambah Sardjito.
Sebagai informasi, pada survei OJK tahun 2016 mencatat tingkat literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal masih rendah. Indeks literasi keuangan hanya 4,4 persen sedangkan indeks inklusi keuangan hanya 1,25 persen. Sardjito berharap dengan edukasi yang masif dapat meningkatkan angka tersebut. (*)