Jakarta – Kinerja BNI Syariah pada triwulan pertama di tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang positif. Laba bersih tercatat mencapai Rp94,48 Miliar atau naik 21,69 persen dari Maret 2017 sebesar Rp77,64 Miliar.
Menurut Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung dengan kualitas pembiayaan masih terjaga, di sisi lain efisiensi operasional juga terus membaik.
“Dengan semangat berHasanah di tahun 2018, kami bersyukur kinerja BNI Syariah triwulan pertama berjalan dengan baik,” kata Firman di Jakarta, Selasa, 24 April 2018.
Dari sisi aset, Firman mengatakan, posisi aset BNI Syariah Maret 2018 sebesar Rp38,54 Triliun atau naik sebesar 29,07 persen dari Maret 2017.
Baca juga: BNI Syariah Godok Produk Piutang Hawalah
Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp23,75 Triliun atau naik 11,70 persen. Adapun komposisi pembiayaan per Maret 2018 disumbang oleh segmen Konsumer sebesar Rp12,19 Triliun (51,3%), diikuti segmen Kecil dan Menengah sebesar Rp5,16 Triliun (21,7%), segmen Komersial Rp4,58 Triliun (19,3%), segmen Mikro Rp1,43 Triliun (6,0%), dan Hasanah Card Rp380,47 Miliar (1,6%).
Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga mencapai Rp32,95 Triliun atau naik 27,66 persen dengan jumlah nasabah sebanyak 2,6 juta.
“Dalam menyalurkan pembiayaan, BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, dimana Maret 2018 rasio Non Performing Financing (NPF) BNI Syariah sebesar 3,18 persen, dibawah rata-rata industri yang mencapai 5,21 persen,” jelasnya. (*)