Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Bank BJB) menutup tahun 2017 dengan membukukan laba bersih Rp1,6 triliun atau tumbuh 1,5% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BJB, Ahmad Irfan mengatakan kinerja positif ini didorong oleh penyaluran kredit sebesar 12%, sebesar Rp70,7 triliun. Dengan kinerja positif ini, total aset BJB tumbuh 13,1% , menjadi Rp108,4 triliun.
“Disamping itu fee based income kita tumbuh 24,5%,” kata Ahmad Irfan di Jakarta, Kamis, 15 Febuari 2018.
Berbicara kredit, kontribusi terbesar masih berasal dari segmen kredit konsumer, yang tumbuh 6,5%. Ia mengungkapkan pendorong pertumbuhan kredit konsumer, seiring meningkatnya kredit pensiunan yang naik menjadi Rp10,1 triliun.
Baca juga: BJB Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga 12%
Sementara untuk tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) berhasil diturunkan menjadi sebesar 1,51%.
Disisi lain untuk total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BJB di 2017 mencapai Rp81 triliun atau tumbuh sebesar 11,2%.
“Tren likuiditas kita sangat baik tahun lalu, rencana 2018 untuk meningkatkan ekspansi, kita akan menggenjot dana murah dari giro dan tabungan,” jelasnya. (*)