Jakarta – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, pendapatan premi asuransi umum sampai dengan kuartal III 2018 sebesar Rp47,9 triliun atau tumbuh hingga 8,3 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama yakni sebesar Rp44,2 triliun.
Berdasarkan data AAUI yang dikutip di Jakarta, Kamis, 22 November 2018 menyebutkan, dari 14 lini usaha asuransi umum, terdapat 4 lini usaha asuransi umum yang membukukan pertumbuhan negatif. Sementara sisanya mengalami pertumbuhan yang cukup positif.
Adapun empat lini usaha asuransi umun yang tumbuh negatif di kuartal III 2018 terdiri dari asuransi harta benda yang tumbuh negatif 6,4 persen, kemudian lini usaha rangka kapal yang minus 4,4 persen. Selanjutnya asuransi energi minus 3 persen dan rekayasa tumbuh negatif 6,7 persen dibandingkan kuartal III 2017.
Sedangkan 10 lini usaha sisanya mencatatkan pertumbuhan premi yang positif, dengan kontribusi premi terbesar masih bersumber dari lini usaha asuransi kendaraan bermotor yang tercatat sebesar Rp13,76 triliun atau tumbuh 10,5 persen dibandingkan dengan posisi tahun lalu di periode yang sama.
Jika dilihat secara pertumbuhan, lini usaha asuransi satelit paling tinggi pertumbuhannya di kuartal III 2018. AAUI mencatat, asuransi satelit mengalami pertumbuhan 62,7 persen menjadi Rp13,6 miliar di kuartal III 2018 bila dibandingkan dengan total premi akhir tahun lalu diperiode yang sama sebesar Rp8,4 miliar. (*)