Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengaku telah menyiapkan strategi guna mengantisipasi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate yang terus naik hingga mencapai 5,75%.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan menyebut, kenaikan suku bunga BI sangatlah wajar, hal tersebut guna mengimbangi kenaikan suku bunga The Fed. Oleh karena itu, perbankan harus siap mengantisipasi hal tersebut.
“Kenaikan suku bunga tentu saja akan ada pengaruhnya. Kita juga melihat tekanan dari kenaikan suku bunga Amerika yang sudah berjalan dan kita sudah lihat memang bahwa penyesuaian itu dilakukan dan di expect oleh pasar juga,” kata Tigor di Graha CIMB Niaga Jakarta, Senin 15 Oktober 2018.
Baca juga: CIMB Niaga Bidik Pertumbuhan Kredit 7% Hingga Akhir Tahun
Oleh karena itu, CIMB Niaga juga akan melakukan penyesuaian suku bunga dengan menaikan suku bunganya sekitar 50 hingga 75 basis poin (bps) hingga akhir tahun.
“Jadi penyesuaian kami juga tidak transmisikan kenaikan itu secara langsung. Kenaikan BI dalam 3 bulan terakhir 150 bps, kita melihat pasar, risk ke adjust return, pertumbuhan jadi tidak langsung otomatis kepada nasabah,” kata Tigor.
Sebelumnya, sepanjang 2018 BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 150 bps pada bulan Mei Juni, Agustus, dan September sehingga kini berada di level 5,75%. Kebijakan tersebut dilaksanakan guna memulihkan nilai tukar rupiah yang semakin merosot. (*)