Bandung–PT Bank Syariah Mandiri (BSM) yakin mampu mendorong perolehan aset. BSM tetap fokus jaga pertumbuhan asetnya di atas 10% pada tahun ini. Selain itu, BSM tetap fokus menjaga pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) menjadi penopang utama.
Senior Executive Vice President Finance and Strategy BSM, Ade Cahyo Nugroho optimistis aset perseroan dapat menembus angka Rp80 triliun. Nilai tersebut tumbuh 15,10% dibanding akhir tahun lalu yang di posisi Rp77,4 triliun. “2 bulan terakhir, jumlah tabungan, giro dan deposito kita bertambah signifikan,” katanya saat training perbankan syariah di Bandung, Rabu, 21 Desember 2016.
Lebih lanjut dirinya mengatakan perolehan DPK ini membuktikan jika kesadaran masyarakat tentang penempatan dana yang mengutamakan prinsip syariah sudah mulai meningkat.
Sedangkan dari sisi pembiayaan, BSM tetap fokus akan mengutamakan kualitas aset. Sehingga diharapkan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) perseroan terus mengalami perbaikan. “Pembiayaan enggak agresif karena hati hati. NPF kita saat ini sudah 5,48% dari sebelumnya 7% dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) makin membaik,” ungkap Cahyo.
Oleh karena itu, lanjutnya perseroan tidak ingin berkompetisi secara konvensional dalam memperkuat kinerja. “Kita ingin mengedepankan peran BSM ke masyarakat. Kita enggak hanya kejar profit. Namun seberapa besar kita bisa membina lingkungan kita,” tandasnya. (*)