Jakarta–PT daBank BNI Syariah mengaku, pada tahun ini pihaknya akan lebih fokus meningkatkan modal inti melalui mekanisme penambahan modal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sebelum memutuskan pelaksanaan initial public offering (IPO).
Menurut Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, hasil konsultasi dan kajian bersama BNI menyepakati rencana penambahan modal BNI Syariah melalui suntikan modal dari pemegang saham pengendali.
“Hasil konsultasi kami dengan pemegang saham pengendali, rencana pelaksanaan rights issue masih menjadi salah sati opsi untuk menambah modal,” kata Imam di acara pemaparan laporan keuangan BNI Syariah 2016 di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017.
Dia mengatakan, opsi penambahan modal menjadi opsi utama bagi BNI Syariah untuk meningkatkan modal inti seiring dengan agenda menuju Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III di 2017.
“Sekrang ini yang paling utama bagi kami adalah suntikan modal dari pemegang saham,” tegasnya.
Opsi lain penguatan permodalan, jelas Imam, BNI Syariah tengah mencari investor strategis yang akan menguasai sebagian saham perseroan.
“Opsi mencari strategic investor dan IPO mudah-mudahan bisa terwujud di 2017,” ucap Imam.
Lebih lanjut dia menambahkan, pasca penambahan modal dari BNI, maka langkah selanjutnya adalah memutuskan untuk mengakomodir minat investor strategis.
“Selanjutnya disusul dengan pelaksanaan IPO,” ucap Imam sembari menyebutkan bahwa hingga akhir 2016 rasio kecukupan modal BNI Syariah sebesar 14,92 persen. (*)
Editor: Paulus Yoga