Jakarta– Hadirnya sistem teknologi baru blockchain digadang-gadang akan mendisrupsikan beberapa industri di dunia. Hal tersebut seiring dengan adanya revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung secara global.
“Pakar teknologi memprediksi teknologi ini akan mendisrupsi 19 industri mulai dari keuangan di mana blockchain bisa menghilangkan fungsi perantara dalam proses transaksi antara dua belah pihak, sampai ke kesehatan untuk membantu proses diagnosis pasien yang lebih cepat dan akurat,” jelas Direktur PT Computrade Technology International (CTI Group) Rachmat Gunawan di Ritz Carlton Jakarta, Rabu 7 Maret 2018.
Dirinya menambahkan, untuk dapat sukses mengadopsi blockchain, perusahaan perlu melakukan beragam pendekatan yang memperhatikan beberapa aspek seperti proses bisnis, teknologi, operasional, skill, budaya perusahaan dan kematangan digital di perusahaan tersebut.
Baca juga: CTI IT Infrastructure Summits Hadirkan Diskusi Practice Blockchain
Selain itu bisnis juga perlu mempertimbangkan tantangan yang mungkin hadir dari adopsi blockchain, seperti kesulitan memilih platform yang kehandalannya belum teruji mengingat market blockchain masih terbilang baru,
ketersediaan skill, manajemen data, dan keamanan.
“Namun sebagai langkah awal dalam inisiatif blockchain, perusahaan harus menentukan apakah teknologi tersebut tepat menjawab masalah dan objektif bisnis yang ingin dicapai atau tidak,” tukas Rachmat.
Dirinya menegaskan, bahwa sistem blockchain bukan hanya sekedar uang digital seperti cryptocurrency dan pemanfaatan dapat digunakan secara luas. (*)