Jakarta–Perubahan bisnis yang dilalui perbankan ternyata menuntut setiap pelaku yang ada di dalamnya untuk berkembang. Hal ini disampaikan oleh Maryono, Sekjen Ikatan Bankir Indonesia (IBI) pada acara CEO Forum dan Halal Bihalal Perbanas – IBI, Selasa, 18 Juli 2017.
Dia mengatakan, bankir harus memiliki kompetensi yang baik dalam mengembangkan bisnisnya. Tidak hanya itu, mereka juga harus memiliki etika yang baik ketika menjalankan bisnisnya.
“Bisnis perbankan yang banyak berubah sejak krisis beberapa tahun lalu. Untuk itu, perbankan harus menciptakan bisnis yang beretika. Setiap insan perbankan juga harus memiliki kompentensi yang baik,” jelasnya.
Menurut Maryono, bisnis perbankan tidak hanya berorientasi kepada profit. Penembangan sumber daya manusia (SDM) juga harus dilakukan, terutama SDM yang beretika.
Dia juga menegaskan, etika harus menjadi ruh dalam setiap perencanaan bisnis perbankan. Potensi teknis dan kemampuan memimpin harus menjadi prioritas dalam bertika. Untuk itu IBI menggiatkan setiap insan perbankan untuk bisa melakukan sertifikasi.
“Kita harus tingkatkan kompetensi para bankir. Mereka harus punya kompetensi yang cukup untuk mengelola perbankan. Dalam kompetensi tadi setiap bankir tetap harus memiliki etika agar perbankan Indonesia bisa terus maju dalam koridor yang baik,” tutupnya. (*) Indra Haryono