Jakarta – Setelah mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tahun ini, agen asuransi jiwa yang bergabung dalam perkumpulan agen profesional, Million Dollar Round Table (MDRT), diharapkan tumbuh dua kali lipat di tahun depan.
Jumlah agen asuransi jiwa yang tergabung dalam wadah MDRT di Indonesia tahun 2017 mencapai 1.367 atau mengalami peningkatan 47% dibandingkan dengan total anggota MDRT tahun 2016 sebesar 928 anggota.
“Tahun depan kami harapkan bisa tumbuh 100 persen (kira-kira 2.600 anggota). Kami optimis karena asosiasi (AAJI) juga satu visi dengan kami (komite MDRT) untuk mendorong perusahaan lokal agar membantu agennya untuk terdaftar dalam keanggotaan MDRT Indonesia,” kata Country Chair MDRT Indonesia untuk periode 2016 – 2017, Aryani P. Razik, di sela penyelenggaraan MDRT Day 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.
Seperti diketahui, MDRT adalah suatu perkumpulan para profesional asuransi dari seluruh dunia yang telah berdiri sejak tahun 1927. Perkumpulan ini juga disebut dengan The Premiere Association of Financial Professional.
Saat ini keanggotaan MDRT global mencapai 62,000 profesional bidang jasa asuransi jiwa dan finansial yang berasal dari 450 perusahaan dari 77 negara di dunia. Keanggotaan MDRT diakui secara internasional sebagai standar mutu tinggi di dunia jasa asuransi jiwa dan finansial.
Aryani menyebutkan, dengan jumlah keanggotaan MDRT saat ini, Indonesia masuk dalam peringkat ketiga untuk kawasan ASEAN.
Adapun jumlah agen asuransi jiwa tersertifikasi dalam MDRT di negara ASEAN, posisi pertama adalah Filipina dengan jumlah anggota 1.556 anggota, posisi kedua Thailand 1.541 anggota, lndonesia 1.367 anggota, Vietnam 1.274 anggota, Singapura 1.086 anggota, dan Malaysia 1.041 anggota.
Zone Chair MDRT South East Asia, Lucy Dewani, menambahkan, posisi keanggotaan MDRT Indonesia akan merajai Asia dalam dua hingga tiga tahun yang akan datang. Sebabnya, potensi agen asuransi di Indonesia masih sangat besar dan belum semua perusahaan asuransi mengenal MDRT.
“Pertumbuhan anggota MDRT di Asia cukup signifikan, 7 persen. Indonesia bisa jadi nomor satu karena pasar kita besar. Tahun ini saja anggota MDRT kita bisa tumbuh 47 persen, jadi dalam 2-3 tahun ke depan kita bisa jadi nomor 1 di Asia,” ujar Lucy. (*)