Solo – Sebanyak lebih dari 7.500 perserta mengikuti Fun Bike BUMN Tour De Tjolomadoe 2018 dengan menempuh jarak lebih dari 20 kilometer (km) sebagai acara puncak dalam peringatan HUT Ke-20 BUMN di Karanganyar, Jawa Tengah.
Funbike tersebut merupakan rangkaian kegiatan BUMN Hadir di Tjolomadoe setelah sehari sebelumnya dilaksanakan rapat koordinasi seluruh pimpinan BUMN dan festival kartini BUMN. Menurut Menteri BUMN Rini M Soemarno, Colomadu Karanganyar merupakan ikon untuk Solo dan sekitarnya.
“Kegiatan ini juga bertujuan memasyarakatkan sehat dengan fun bike,” ujar Rini dalam keterangannya, di Solo, Minggu, 28 April 2018.
Bahkan, Menteri Rini merasa senang karena kegiatan fun bike ini ternyata diikuti lebih dari 7.500 peserta dari keluarga BUMN. Tercatat beberapa BUMN mengirimkan puluhan bahkan ratusan pegawainya untuk ikut mendukung kegiatan fun bike tersebut.
“Saya bersepeda tandem dengan Pak Maryono (Direktur Utama BTN) dan melalui jalan tanjakan dan turunan serta melintas tol Solo-Ngawi yang belum dibuka untuk umum. Saya bangga ternyata peserta jumlahnya luar biasa,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengungkapkan dirinya merasa bangga dengan mengikuti Fun Bike Tour De Tjolomadoe.
“Kami semua keluarga BUMN bangga dengan kegiatan ini. Apalagi bu Menteri BUMN selalu berada di depan mengajak kami semua untuk bersemangat. Hasilnya telah terbukti dengan meningkatnya kinerja BUMN yang diharapkan akan semakin banyak berbuat untuk masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan fun bike yang diikuti oleh lebih dari 7.500 peserta ini secara tidak langsung berdampak langsung pada bisnis. Armada transportasi darat dan udara, hotel dan penginapan, makanan dan industri lainnya. “Ini membawa manfaat untuk masyarakat terbukti seperti apa yang dilakukan di Tjolomadoe,” paparnya.
Colomodu merupakan Pabrik Gula yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial yang kini namuanya berubah menjadi De Tjolomadoe. Pabrik gula ini didirikan pada tahun 1861 di Karanganyar oleh Mangkunegaran IV dan pada tahun 1928 mengalami perluasan area lahan tebu dan perombakan arsitektur. (*)