Jakarta – Mata uang Yen Jepang masih menjad pilihan trader, kendati, momentum beli Yen mulai melambat di pertengahan pekan ini. Yen menjadi pilihan para trader terutama untuk mencari pelrindungan dari aset safe haven.
Jameel Ahmad, VP of Market Reseacrh FXTM mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa Yen tetap menjadi pilihan investor. Pertama, karena lingkungan eksternal masih mengganggu sentimen investor terhadap aset berisiko. Kedua, berlanjutnya aksi jual minyak setelah komoditas ini memasuki pasar bearish membebani pasar saham dan membuat Yen semakin menguat.
Jameel menambahkan, atmosfer menghindari risiko juga membuat Dolar kurang menarik, sehingga mata uang lainnya secara umum menguat terhadap Dolar dan begitu pula aset pasar berkembang.
“Ekspektasi kenaikan suku bunga AS juga kembali mundur dan ini pun salah satu alasan mengapa USD mulai melemah. Seperti biasa, kita masih terus bertanya-tanya apakah dan kapan Fed akan meningkatkan suku bunga AS di tahun 2016 ini” imbuh Jameel.
Disisi lain, terdepresiasinya Dolar memberi Emas momentum untuk kembali ke level tertinggi sejak Brexit yaitu di atas US$1350. “Saya pribadi meyakini bahwa Emas berpotensi semakin menguat sebelum akhir 2016 karena berbagai alasan. Pertama, depresi pasar minyak akan mengganggu pasar saham. Kedua, walaupun Federal Reserve menampilkan kecenderungan akan meningkatkan suku bunga AS, masih belum ada kepastian bahwa suku bunga akan benar-benar ditingkatkan di tahun 2016” jelas Jameel.
Selain itu, tambah dia, masalah pertumbuhan ekonomi global masih terus menjadi kekhawatiran umum. Hal ini menurutnya dapat mendorong investor jangka panjang untuk melirik Emas sebagai investasi alternatif.(*)
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More
Jakarta– Di Industri musik Tanah Air, nama Fajar Satritama sudah tidak asing terdengar. Ia dikenal… Read More
Jakarta - Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan putusan kasasi yang diajukan PT Sri Rejeki Isman… Read More
Jakarta - Setelah didera kerugian selama empat tahun berturut-turut, KB Bukopin Finance (KBBF) mulai bangkit… Read More
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More