Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini, Rabu, 24 Februari 2016 diperkirakan melanjutkan tren apsresiasi menuju target resisten di level Rp13.389/US$.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengungkapkan, tren depresiasi dollar AS terhadap yen dan SwissFranc telah memberikan ruang bagi rupiah untuk melanjutkan apresiasinya.
“Yen dan SwissFranc yang masih bergerak positif seiring masih berlanjutnya pelemahan harga minyak mentah dunia, memberikan ruang bagi rupiah untuk bergerak positif,” ujar Reza dalam risetnya, di Jakarta, Rabu, 24 Februari 2016.
Menurut Reza, penurunan harga minyak mentah dunia tidak menghalangi laju rupiah untuk bergerak positif. Bahkan, kata dia, pelemahan di pasar saham juga tidak menghambat pergerakan rupiah untuk melanjutkan penguatan.
“Target resisten kami kembali mampu ditembus, sehingga memberikan ruang bagi rupiah untuk melanjutkan pergerakan positif,” tukasnya.
Sementara di sisi lain, Reza berharap, sentimen positif pada rupiah bisa berlanjut, mengingat pergerakan rupiah terhadap dolar diperkirakan akan berada pada kisaran Rp13.421-Rp13.389.
“Sebelumnya kami menyampaikan, dengan mulai meredanya sentimen di pasar dan diikuti oleh sentimen penguatan harga minyak mentah, kami mengharapkan rupiah dapat kembali melanjutkan pergerakan positif,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More