Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3% di tahun 2022. Di samping itu, Ia juga menyampaikan bahwa tingkat inflasi Indonesia masih akan terjaga di angka 5,5%. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk tetap optimistis memandang kondisi ekonomi nasional di tahun ini.
“Kita ini harus optimis. Jangan sampai pesimis satu orang pun. Karena perkiraan kita di tahun 2022 pertumbuhan ekonomi kita akan mencapai 5,2% sampai 5,3% year on year. Dan inflasi masih terkendali di angka 5,5%,” ucap Jokowi pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.
Tak cukup hanya pertumbuhan ekonomi dan terjaganya level inflasi, ia juga mengungkapkan bahwa Purchasing Managers Index Indonesia berada di level ekspansif, yakni sebesar 50,9. “Lah kalau melihat angka-angka seperti ini kita tidak optimis, keliru. Tapi memang tetap harus hati-hati dan waspada,” tambahnya.
Tekanan dari ekonomi global terhadap ekonomi domestik pun sudah mereda di kuartal terakhir 2022. Jokowi paparkan, level ancaman tekanan ekonomi global ke ekonomi domestik turun ke level “normal waspada” dari sebelumnya di level “normal siaga”.
“Apa yang dulu kita takutkan, ternyata sekarang banyak yang tidak terjadi. Ini semua patut kita syukuri. Dan yang paling penting juga dari sisi perbankan dimana kredit tumbuh 11,3% di 2022. DPK tumbuh 9%, dan NPL gross terjaga di 2,4%. Ini semua juga patut kita syukuri,” terangnya. (*) Steven Widjaja
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More