Jakarta–PT XL Axiata Tbk (XL) terus membangun jaringan fiber optik (FO) di berbagai daerah. Pembangunan FO tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga kualitas layanan kepada pelanggan di berbagai daerah.
Hingga tahun 2016 ini, proyek pembangunan fiber optik ratusan kilometer masih terus dikerjakan di berbagai wilayah, termasuk di luar Jawa. Antara lain adalah FO untuk backbone di Kalimantan sejauh sekitar 900 km, antara Banjarmasin – Balikpapan.
“Sepanjang tahun, kami terus membangun jaringan FO di berbagai wilayah layanan XL. Hal ini merupakan keharusan karena sebagai operator kami memiliki tanggung jawab kepada pelanggan dan pemerintah untuk tetap membangun FO disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan. Dari Capex tahunan, lebih dari setengah kami alokasikan untuk mendukung pengembangan jaringan termasuk pembangunan jaringan fiber optik,” kata Direktur/Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya, di Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2016.
Pada 2016 ini, proyek pembangunan yang masih berjalan antara lain berlangsung di Kalimantan untuk jaringan backbone sepanjang 900 km, dan Hut Fiberisasi atau ekspansi FO backbone di Jawa 170 km.
Selain itu juga masih berlangsung pembangunan FO untuk jaringan LTE di Jawa 153 km, Sumatera 37 km, serta di Bali-Lombok-Sumbawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Lalu ada juga pembangunan FO joint construction 130 km di Kalimantan.
Pembangunan juga dilakukan untuk keperluan modernisasi jaringan FO yang telah berusia belasan tahun, sepanjang kurang lebih 200 km di Jawa.
“Sementara itu, FO yang paling baru peroperasi antara lain berupa FO backbone di Kalimantan sepanjang 846 km dan Bali 161 km. Selain itu juga FO untuk keperluan layanan LTE di 13 kota LTE, yaitu Madura, Mataram, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, Manado, dan Banjarmasin, serta di Jawa, yaitu Tegal, Cirebon, Purwakarta, Pekalongan,” jelasnya.
Hingga saat ini, total panjang FO yang dimiliki sekitar 40 ribu km. Sekitar 12 % di antaranya merupakan FO yang berada di bawah laut.
Proyek yang masih berjalan tahun ini antara lain ada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali-Lombok-Sumbawa, Sulawesi, dan Jawa.
Secara teknis, fungsi dari FO dalam korelasinya dengan layanan kepada pelanggan adalah sebagai jaringan utama backbone.
Jaringan FO berfungsi membawa trafik berkapasitas besar dalam kecepatan tinggi. Jaringan ini bisa di-upgrade sesuai dengan perkembangan teknologi, tanpa gangguan interferensi radio.
Keuntungan dari memiliki jaringan FO sendiri antara lain adalah bebas menggunakan alokasi core FO sesuai kebutuhan, selain juga pengelolaan secara preventive dan corrective maintenance tidak tergantung pihak lain. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More