Nasional

Wujudkan Indonesia Maju, Begini Cara Jokowi Benahi Sektor Kesehatan

Jakarta – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sektor kesehatan dalam upaya Indonesia menjadi negara maju. Sebab, Indonesia siap memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030-an.

“Kita memiliki kesempatan besar untuk menjadi negara maju,” kata Jokowi, dikutip laman presidenri.go.id,Kamis, 25 April 2024.

Ia mengatakan, sebanyak 68 persen penduduk Indonesia akan berada di usia produktif di tahun-tahun mendatang. Menurutnya, ini adalah kesempatan yang biasanya hanya terjadi sekali dalam peradaban sebuah negara.

Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya kesehatan dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. Sebab, kesehatan menjadi hal yang sangat penting, kunci, sangat fundamental,” tuturnya. 

Baca juga : Impor Jagung RI Turun, Begini Cara Jokowi Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka stunting dari 37,6 persen pada sepuluh tahun lalu menjadi 21,5 persen pada akhir tahun lalu, meskipun mengakui target 14 persen masih sulit dicapai. 

Selain itu, eks Wali Kota Solo itu menyoroti tantangan besar dalam mengatasi penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kanker yang menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.

“Inilah pekerjaan besar kita. Tetapi kita tahu puskesmas sekarang ini sudah dikirim alat-alat lab, USG, EKG untuk mengatasi sedini mungkin hal-hal yang tadi saya sampaikan,” imbuhnya.

Di lain sisi, Jokowi juga menyoroti infrastruktur kesehatan yang belum memadai di beberapa daerah, termasuk fasilitas rumah sakit dan ketersediaan alat medis yang canggih. 

Selain itu, kekurangan dokter juga masih menjadi pekerjaan rumah berat di sektor kesehatan yang Presiden tekankan untuk terus dikejar.

Baca juga : Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Aset Kripto, Nilainya Fantastis

“Memang problem terbesar kita adalah dokter yang kurang, dokter spesialis yang kurang. Ini persoalan besar kita. Dan supaya Bapak Ibu tahu bahwa rasio dokter kita masih 0,47, rankingnya 147 dunia. Rangkingnya seperti itu, kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar,” jelasnya.

Untuk itu, Jokowi meminta agar semua rencana pembangunan di bidang kesehatan harus terintegrasi dan sinergi, baik di tingkat pusat maupun daerah. 

Rencana induk di bidang kesehatan, yang dijanjikan akan selesai pada Agustus oleh Menteri Kesehatan, diharapkan menjadi pedoman nasional yang akan mengarahkan Indonesia ke arah kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan.

“Jangan sampai pusat ke utara daerah ke selatan. Semuanya harus inline, harus satu garis lurus mana yang akan dikerjakan,” tegasnya.

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Konsumsi Meningkat, Rata-Rata Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 Juta di 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More

3 hours ago

Laba Bank DBS Indonesia Turun 11,49 Persen jadi Rp1,29 Triliun di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More

3 hours ago

Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More

4 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Merah 0,74 Persen ke Level 7.161

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More

4 hours ago

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

6 hours ago

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

6 hours ago