Khazanah BI; Tempat penyimpanan uang. (Foto: Dok. Infobank)
Jakarta–Bank Indonesia (BI) terus mendorong masyarakat untuk bisa membedakan mana uang palsu dan uang asli. Untuk bisa mengenal uang palsu, BI menyarankan agar masyarakat bisa membedakannya dengan cara 3D, yakni dilihat, diraba dan diterawang.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi mengatakan, pembuatan uang palsu Rupiah, sampai saat ini masih dilakukan dengan tiga cara, yakni dengan menggunakan mesin printer/scaner/foto copy, secara manual yakni menggunakan sablon dan mesin off set.
Menurutnya, pembuatan uang palsu, paling banyak dilakukan menggunakan mesin printer/scaner/foto copy. Pasalnya, cara ini lebih cepat dan mudah untuk membuat uang palsu Rupiah ketimbang harus membuatnya secara manual dengan menyablon dan menggunakan mesin off set.
“80% itu pembuatan uang palsu masih menggunakan mesin printer/scaner/foto copy. Nah 10% secara manual yaitu menggunakan sablon. Lalu 10% nya lagi menggunakan mesin off set,” ujar Suhaedi di Gedung BI, Jakarta, Senin, 23 November 2015.
Sementara berdasarkan catatan BI, uang palsu yang paling banyak ditemukan yakni dalam pecahan 100 ribu yang mencapai 202.376 hingga Oktober 2015. Angka ini meningkat jika dibandingkan temuan pada tahun lalu yakni 68.021 lembar pada uang pecahan 100 ribu. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More
Poin Penting Dana Indonesia meluncurkan AI Enablement Playbook untuk memandu industri menilai dan meningkatkan kesiapan… Read More