Keuangan

Wow! Transaksi Syariah Digital Capai Rp41,8 Triliun di 2021

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa performa keuangan syariah digital Indonesia sangatlah menjanjikan. Menurut dia, jumlah transaksi keuangan syariah digital pada 2021 mencapai US$2,9 miliar setara Rp41,8 triliun.

“Berdasarkan Global Islamic Fintech Report 2021, Indonesia masuk dalam peringkat 5 besar negara yang memiliki nilai tinggi pada transaksi syariah digital, yaitu mencapai US$2,9 miliar. Indonesia pun mampu bersaing dengan Saudi Arabia, Iran, United Arab Emirates, dan Malaysia,” ujarnya di acara The Annual Islamic Finance Conference (The AIFC) ke-5, seperti dikutip dari akun Instagramnya, Kamis, 26 Agustus 2021.

AIFC ke-5 tahun ini berlangsung secara virtual dari 25-26 Agustus 2021, dengan mengusung tema “The Role of Islamic Finance in Promoting Economic Recovery: Enhancing Productivity, Financial Stability, Sustainable and Inclusive Growth.”

Sri Mulyani menjelaskan, kinerja keuangan syariah di Indonesia tumbuh meski diterpa pandemi Covid-19 sepanjang tahun. 

Dari sisi perbankan, aset perbankan syariah tumbuh 15,6% (yoy) atau mencapai Rp598,2 triliun pada Mei 2021. Selain itu, jumlah investor pasar keuangan syariah juga meningkat 9,3% di kuartal pertama 2021.

Dirinya pun berharap konferensi keuangan Islam internasional tahun ini dapat mengungkit inovasi keuangan syariah Indonesia untuk terus bertumbuh di masa pandemi COVID-19.

Mengingat peran penting keuangan syariah dalam mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan akses pembiayaan seperti melalui zakat, infaq, waqaf, inovasi green sukuk, serta pembiayaan UMKM.

“Melalui AIFC saya berharap dapat muncul berbagai pengetahuan baru maupun inovasi untuk mengoptimalkan peran keuangan syariah, sehingga mampu secara efektif berkontribusi pada daya tahan, keberlanjutan, dan inklusivitas di pasar keuangan global,” tambahnya.

Adapun AIFC ke-5 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, the Islamic Development Bank Institute (IsDB), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan Universitas Indonesia.

Seminar ini akan diisi oleh ekonom dan ahli keuangan syariah terkemuka, di antaranya Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati dan Acting Director-General, IsDBI, Sami Al-Suwailem.

Dalam konferensi, akan ada sesi pemaparan makalah dari berbagai akademisi dan praktisi ekonomi syariah untuk menambah wawasan pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

13 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago