Wow, Tahun Depan Gaji Pegawai BI Diusulkan Naik Jadi Rp3,74 triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyampaikan Rencana Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) tahun 2019 ke Komisi XI DPR-RI, Jakarta, 11 November 2019. Dalam RATBI yang disampaikan tersebut, Bank Sentral menyiapkan anggaran sebesar Rp3,74 triliun untuk kebutuhan Gaji pegawai BI.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, anggaran untuk gaji pegawai BI tersebut masuk dalam anggaran pengeluaran operasional yang telah disampaikan yakni sebesar Rp11,14 triliun. Anggaran gaji pegawai itu mengalami kenaikan Rp206 miliar atau 5,82 persen bila dibandingkan dengan anggaran gaji tahun 2019 yang mencapai Rp3,54 triliun.

Selain untuk anggaran gaji, anggaran pengeluaran operasional yang sebesar Rp11,14 triliun tersebut terdiri dari manajemen sumber daya manusia yang sebesar Rp2,94 triliun, naik Rp615 miliar atau 26,38 persen dibandingkan dengan anggaran manajemen sumber daya manusia pada tahun 2019 ini yang ditetapkan sebesar Rp2,33 triliun.

Sedangkan untuk pengeluaran logistik dipatok sebesar Rp1,41 triliun, meningkat Rp240 miliar atau 20,53 persen dibandingkan dengan anggaran pengeluaran logistik tahun ini yang sebesar Rp1,17 triliun. Kemudian untuk anggaran pengeluaran penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung diusulkan Rp1,29 triliun, naik Rp106 miliar atau 8,97 persen dibanding 2019 sebesar Rp1,18 triliun.

Selanjutnya untuk program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM tahun depan diusulkan sebesar Rp520 miliar, meningkat Rp49 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 ini yang tercatat sebesar Rp470 miliar. Lalu untuk anggaran pengeluaran pajak sendiri, BI mematok sebesar Rp961 miliar, turun Rp4 miliar atau 0,41 persen dibanding 2019 ini sebesar Rp965 miliar.

Sementara untuk cadangan anggaran, lanjut Perry, Bank Indonesia memasang angka pada kisaran Rp272 miliar meningkat sebesar Rp30 miliar atau 12,56 persen bila dibandingkan dengan anggaran pengeluaran untuk cadangan anggaran di tahun 2019 ini yang ditetapkan sebesar Rp242 miliar.

“RATBI yang telah kami sampaikan masih didasarkan atas asumsi makro dalam RAPBN, yang tentu dengan tetap melihat kondisi perekonomian terkini,” paparnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

RUPSLB Adaro Bagikan Dividen Rp41,7 Triliun dan Ganti Nama jadi AlamTri Resources

Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada hari ini (18/11) telah melangsungkan Rapat… Read More

1 hour ago

Gandeng Smartfren, IIF Salurkan Kredit Sindikasi Senilai Rp500 Miliar

Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More

2 hours ago

Agung Podomoro Land Jual Hotel Pullman Ciawi Vimalla Hills untuk Bayar Utang

Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More

2 hours ago

Jadi Konstituen Indeks MSCI ESG Indonesia, Skor ESG BBNI Masuk 5 Terbaik

Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More

3 hours ago

Ngeri! Ini Sederet Dampak jika PPN 12 Persen Berlaku 2025

Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More

4 hours ago

INDEF Bagikan Jurus Agar RI Keluar dari Jebakan Ekonomi 5 Persen

Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyampaikan sejumlah saran kebijakan agar Indonesia keluar… Read More

5 hours ago