Jakarta – PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI) dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar Selasa (27/6) telah memutuskan untuk menyetujui pembagian dividen tunai sebanyak Rp10,37 miliar atau 20% dari laba bersih tahun buku 2022.
Para pemegang saham yang berhak mendapatkan setiap saham dari perusahaan tersebut akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp3,88 per lembar saham.
“Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen tahunan tunai sebesar Rp3,88 per saham untuk tahun buku 2022,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi dikutip, 3 Juli 2023.
Baca juga: Krakatau Steel (KRAS) Catat Pendapatan Rp34,90 Triliun di 2022
Kemudian, sisa laba bersih Woori Finance akan digunakan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal, di mana laba bersih tahun 2022 tercatat mencapai Rp51,89 miliar dari tahun sebelumnya Rp45,92 miliar.
Berdasarkan hal itu, Woori Finance akan membagikan dividen tunai dengan jadwal sebagai berikut:
Meski begitu, dari sisi jumlah penghasilan Perseroan mencatat adanya penurunan menjadi Rp290,8 miliar di tahun 2022 dari tahun sebelumnya sebanyak Rp276,9 miliar. Lalu, jumlah beban usaha turut menyusut menjadi Rp212,1 miliar di 2022 dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp231,44 miliar.
Baca juga: Tumbuh 9,9%, BEI Bukukan Laba Bersih Rp968,74 Miliar
Adapun, harga saham Woori Finance hingga perdagangan Senin (3/7) tercatat menguat 5,62% atau naik 18 poin menjadi Rp338 per saham dari Rp320 per saham. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More