Sementara, jika saham yang dilepas maksimal mencapai 40% atau setara 4,46 miliar saham, maka perusahaan bakal meraup dana segar antara Rp1,29 triliun hingga Rp2,03 triliun.
Bukan tanpa alasan Wika Gedung mengutamakan pelepasan 30 persen saham terlebih dahulu. Dua skenario itu dilakukan supaya perolehan dananya nanti menjadi lebih maksimal.
“Kalau langsung 40 persen dan pasar tidak kondusif akan membuat valuasi tidak maksimal. Tapi kalau 30 persen dan valuasinya di kisaran harga Rp290-Rp456 maka cukup di situ saja,” jelas Primonanto.
Ia menambahkan, dengan pelepasan 30 persen saham terlebih dahulu akan memberi ruang kepada Wika Gedung untuk menggalang dana di kemudian hari. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penandatanganan kerja sama dengan AlQilaa Internasional Group, di Doha-Qatar. Direktur Utama BTN Nixon… Read More
Jakarta - Saat menikmati momen Idulfitri 1446 H, tentunya kita disuguhkan berbagai jenis makanan. Rendang, ketupat… Read More
Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan memangkas beban tarif para pelaku usaha, setelah Presiden… Read More
Jakarta - Bank Sumsel Babel membukukan laba bersih Rp475,80 miliar pada akhir 2024. Secara tahunan… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Airlangga Hartarto menegaskan kenaikan tarif yang… Read More
Jakarta - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif dengan… Read More