Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah mengumumkan kinerja keuangan semester I 2024 dengan membalikkan rugi menjadi untung Rp401,95 miliar dibandingkan periode sebelumnya yang rugi Rp1,88 triliun.
Kinerja positif WIKA tersebut didukung oleh turunnya beban pokok pendapatan di enam bulan pertama 2024 sebesar 18,71 persen menjadi Rp6,88 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp8,47 triliun.
Di samping itu, WIKA juga berhasil meraih pendapatan sebesar Rp7,53 triliun di sepanjang semester I 2024. Lalu, perseroan mencatatkan penghasilan lain-lain yang naik 93,23 persen menjadi Rp4,38 triliun yang berasal dari keuntungan dari restrukturisasi pinjaman sebesar Rp3,94 triliun.
Baca juga: Tumbuh 21,8 Persen, Laba Bersih ROTI jadi Rp145 Miliar di Semester I 2024
Kemudian, total aset WIKA juga mengalami peningkatan sebesar 1,64 persen menjadi Rp67,06 triliun di semester I 2024, dibandingkan periode tahun sebelumnya yang tercatat Rp65,98 triliun.
Total aset tersebut terdiri dari jumlah ekuitas yang sebesar Rp15,86 triliun, serta total liabilitas sebesar Rp51,20 triliun. Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka panjang Rp34,26 triliun dan jangka pendek Rp16,94 triliun.
Baca juga: Wijaya Karya Mau Rights Issue Tahun Depan, Incar Dana Segini
Adapun, harga saham WIKA pada penutupan perdagangan saham sesi I hari ini (2/9) meningkat 20 persen ke level Rp468 per saham dari harga penutupan sebelumnya Rp390 per saham.
Saham WIKA tercatat telah diperdagangkan sebanyak 594,81 juta, dengan frekuensi 37 ribu kali, dan nilai transaksi mencapai Rp266,46 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More