Jakarta – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan World Islamic Economic Forum Foundation (WIEF) mengungkapkan tentang peran penting perempuan pengusaha di dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Topik ini nantinya yang akan bagian dari acara menjelang World Islamic Economic Forum ke-12 yang akan diselenggarakan pada tanggal 2-4 Agustus di Jakarta Convention Center.
Diskusi ini mengundang sejumlah editor di Jakarta untuk mempromosikan keterlibatan dan kontribusi perempuan dalam kehidupan sosial dan ekonomi di Indonesia dan seluruh dunia, terutama di sektor bisnis. Pembicara pada forum diskusi ini adalah Nita Yudi, Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI); Diajeng Lestari; Pendiri dari HijUp.com; Aulia Halimatussadiah, Chief Content Officer Zetta Media dan Pendiri Nulisbuku.com; dan Reny Feby, Pendiri dan Pemilik dari Reny Feby Jewelry
Dalam beberapa tahun terakhir, mulai banyak perempuan Indonesia yang sudah menjadi pengusaha mandiri. Meskipun demikian, masih banyak perempuan pengusaha yang masih terlalu takut untuk keluar dari zona nyaman mereka, dan ragu-ragu dalam memaksimalkan potensi keterampilan mereka untuk bersaing di dunia bisnis.
Menyadari besarnya kontribusi perempuan pengusaha bagi perekonomian nasional, pemerintah Indonesia berusaha mengatasi hambatan ini melalui peningkatan akses mereka kepada jaringan pasar dan layanan keuangan, serta memupuk keberanian serta ketrampilan kewirausahaan perempuan pengusaha untuk bersaing di dunia bisnis.
Nita Yudi mengatakan, organisasi IWAPI terdiri dari 30 ribu perempuan pengusaha, yang sebagian-besarnya bekerja pada unit usaha kecil atau menengah (UKM). Hal ini dapat dimaklumi karena berdasarkan data dari Bank Pembangunan Asia, 99% dari bisnis di Indonesia merupakan usaha kecil dan menengah. “Mungkin akan banyak pihak yang terkejut dengan fakta bahwa 60% dari usaha kecil dan menengah ini dijalankan oleh perempuan” ujar dia.
Dalam kaitannya denga karakteristik kewirausahaan perempuan, lanjut Nita, perempuan cenderung “memandang” kepemilikan usaha dan pekerjaan secara berbeda dengan laki-laki. Perempuan cenderung lebih bersedia untuk berhenti dari pekerjaan demi kepentingan lain dari kehidupan mereka. Mereka juga lebih mungkin untuk menggunakan wirausaha (usaha kecil) sebagai solusi sementara dalam jalur karir yang lebih luas. Pada dasarnya perempuan tidak memiliki kekurangan kolektif dalam ‘semangat kewirausahaan’ tetapi posisi sosial-ekonomi mereka dalam masyarakat-lah yang sangat mempengaruhi sikap mereka dalam mensukseskan usaha kecil mereka.
WIEF ke-12 yang akan diselenggarakan di Jakarta merupakan internasional bisnis forum yang memberikan peluang bagi para perempuan pengusaha Indonesia untuk bertemu dengan mitra bisnis yang potensial dalam mencari peluang untuk mengembangkan usahanya. Forum ini akan memberikan program-program yang akan memaksimalkan potensi kerja sama antar pengusaha di semua jenis industri, yang bisa menguntungkan para perempuan pengusaha untuk belajar, dan pada akhirnya dapat memperluas bisnis mereka. Inisiatif ini menunjukkan meningkatnya perhatian dan komitmen pemerintah Indonesia untuk para perempuan pengusaha, dan keikutsertaan para perempuan pengusaha yang lebih besar dalam perkonomian nasional. (*)
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More